Chereads / Watashi no kowareta jinsei / Chapter 16 - #17 OTAKU

Chapter 16 - #17 OTAKU

Apa apaan yang kemarin itu?

Kemarin malam....

"kanata...jangan jangan....kamu juga otaku*?"

"hah?"

Apa coba maksudnya?

OH! Jadi benar! Orang yang aku temui di jalan itu dia!

"Jangan jangan kamu orang yang kagum saat aku teriak 'Lightning fire?' tadi pagi ya?"

"AH! Akhirnya kamu ingat juga!"

Aku berniat melupakannya sih. Bodo amat ama ni otaku.

"btw, kamu namanya siapa?"

"oh aku belum memperkenalkan diri ya? Aku Makoto Eiji. Panggil aku Apa aja."

"oi Apa aja, kamu tau scene sebenarnya dari 'Lighting Fire'?"

"Jelas tau la-- eh bentar..... tadi kamu bilang apa?"

"aku ga bilang 'apa'. aku cuma nyebut nama kamu 'Apa aja'."

"NAH YANG ITU!"

"Hah?"

"AARGGHG ngomong apa orang bego susah bet."

"iya iya canda doang :v. jadi tau ga lu?"

"Jelas tau lah! Scene di game itu epic banget cuy. Saat si zack (villain) ngomong 'Lightning Fire!', serangannya tepat mengenai menara inti dari kota itu dan membuat ledakan yang besar. Dan akhirnya player kita disuruh membunuh si zack itu dan epic scene terjadi setelah mereka menang."

"Ya.. benar itu keren sekali....eh bentar... kamu tau ga epic scene nya tuh gimana?"

Makoto langsung keluar banyak keringat.

Aku sudah sedikit mencurigakannya sejak awal.

"eng....dunianya hancur?"

"Bapakmu dunia hancur!"

Sudah kuduga. Dia hanya tau sebagian dari game itu.

Kemungkinan terbesar, dia hanya ikut ikutan trending aja.

Biasanya orang orang mengikuti hal hal yang sedang trending agar bisa ikut ngobrol dengan orang orang. Kalau ketinggalan zaman biasanya akan dijauhi orang orang dan dibilang gaptek*.

"Jadi....kamu mainin game nya atau ngga?"

"eng...."

Nah kan. Bener kata aku juga.

"....aku cuma nonton gameplaynya di youtube." ucap fujita sambil memalingkan pandangan.

Dia otaku beneran kaga sih?

Aku menatapnya dengan wajah datar.

"oi, jangan tatap aku kaya gitu."

"kamu beneran otaku ga sih?"

"Oh kamu mau liat seberapa otakunya aku?"

Aku menganggukkan kepala.

Dia tanpa segan segannya langsung membuka kancing bajunya.

Walau sekarang malam hari, masih banyak orang yang lewat lewat disini. Bahkan trotoar sekarang penuh dengan orang orang kantoran.

"OI NADI MALU LU KEMANA BEGO?!"

"Hah? Maksud?"

Oh ternyata...

Dia membuka baju untuk menunjukkan kaos dalemnya yang bergambar karakter anime cewe.

Aku menunjukkan jari telunjukku ke gambar anime itu dan bertanya:

"kamu mempunyai koleksi itu seberapa banyak?"

"Aku punya poster dari event sekitar 10 dan dipajang di kamar, figure langka 3 dan yang tidak langkanya ada 20, dvd anime 30, dan guling waifu 1. dan tentunya waifu 2Dnya ada 10. Selama hidupku aku akan menjaga mereka apapun yang terjadi! Aku tidak akan selingkuh ke istri 2D ku!"

Oh...akhirnya aku mengerti.

Dia bukan hanya otaku biasa.

Dia otaku STRESS!

"hoi, kanata! Kenapa lu nangis? Iri?"

Aku mengelap air mataku sambil menepuk pundaknya Makoto. Dan berkata:

"GWS* ya Makoto Eiji."

"AKU GA SAKIT BEGO! Lagian kalo ngomongin kesehatan, kamu lebih harus dibawa ke dokter otak! Takutnya di kepalamu cuma ada usus nyasar doang."

"Masih mending daripada kamu otaknya 2D. udah gepeng, cuma gambar pulak."

"Oh...gitu ya? Kamu ngehina waifu gw ya? Maju lu sini. Gw bakal buat lu jadi gepeng kek gambar."

"tenang bos! Balik ke topik awal."

Dari tadi topik ini makin menjauh dan makin tidak jelas. Tiba tiba malah jadi ngebahas anime padahal awalnya lagi ngebahas tentang otaku.

Eh.....

Anime juga ada hubungannya sama otaku.

Yaudahlah bodoamat.

"Jadi, makoto..."

Saat aku memulai topik baru, wajah makoto masih tidak tenang.

Dia memasang wajah kesal dan membawa tongkat bisbol yang dipenuhi dengan paku.

Lagian tongkat bisbol itu dapet darimana coba.

"oi, lu ga serius mau mukul aku kan?"

BRUKK!

"ups meleset....."

"....Selanjutnya, aku tidak akan meleset."

Buset! Ni otaku tiba tiba jadi preman jalanan.

"Oi tenang bocah!"

BRUK!!

"yah meleset lagi. Kacamata ku sedikit ga bener nih."

Buset bener dah!

Ni orang dulunya preman jalanan ato apa sih.

Salah satu cara menghadapi preman jalanan kek gini adalah....

Aku menundukkan badanku 900. Dan berkata:

"mohon maaf atas segalanya, preman pasar."

"Nah gitu dong...."

Syukurlah...

Ngefek juga ternyata cara ini. Dengan ini dia akan kembali menjadi otaku--

Makoto menyeringai:

"....kalau kamu nunduk, aku tidak akan meleset lagi."

Sumpah ni anak gaulnya dimana sih?

Emang ada ya tempat nongkrong para preman otaku.

"Tuan Makoto. Apa anda tidak melihat dompetku yang tergeletak di lantai dan berisi 10.000 yen (1 juta rupiah) ini?"

Makoto langsung menahan tongkat itu dan mengambil dompetku yang tergeletak di depan ku.

"Dalam dompet itu kamu bisa membeli figure anime. Dengan itu, mohon maafkan aku Tuan Makoto."

Dia belum membuka dompet itu. Dia hanya mengamati luarnya saja.

Dan muka dia pun mulai tenang.

"Baiklah, aku memaafkan mu."

Makoto langsung mengulurkan tangan ke aku.

Aku yang awalnya menunduk langsung berdiri tegak.

Aku dan Makoto pun berjabat tangan.

"Pergilah sobat. Dengan dompet dan figure yang akan kubeli nanti, aku tidak akan melupakanmu."

"Ya! Aku akan mengingat jasa mu sobat!"

"Hati hati di jalan sobat!!"

Aku langsung lari sekuat tenaga menuju rumah.

Ya, rumahku juga sudah dekat sih.

Daritadi kita ngobrol bareng, tidak kusangka sudah sedekat ini dengan rumah ku.

Semoga saja makoto tidak mengetahui alamat rumahku.

Tapi tidak kusangka, Makoto benar benar mengambilnya.

Bila kalian ingat saat siang hari tadi. Saat istirahat (lihat di chapter 15).

Aku tidak makan siang.

Tau sendiri kan kenapa alasannya?

Dan sebelum aku menjatuhkan dompet ku itu, aku mengambil kartu siswa ku agar tidak diambil oleh Makoto.

Bodoamat mau diapain tuh dompet.

Mungkin ini sudah saatnya kita berpisah dengan dompet kosong itu.

"Aku pulang."

"oh, selamat datang katou."

"kakak, kamu kemana aja sih? Dah larut gini masih aja berkeliaran. Pas kamu kecil ibu susah loh nangkep kamu."

"lu kira gw hewan?"

"sudah sudah. Mandi sana katou, kalau udah, ayo makan malem bareng."

[....]

Keesokan harinya....

Kemarin itu benar benar menyenangkan. Hahaha.

"Ibu, aku berangkat ya."

"hati hati di jalan katou."

Aku keluar dari rumah dan menutup rapat rapat pintu rumahku.

Tapi tadi kok aku kayak liat seseorang di gerbang rumah?

Perasaan ku sedikit tidak enak. Seperti sedang diawasi orang.

Jangan jangan.....?!

"YO KATOU. KEMARIN ITU BENAR BENAR MENYENANGKAN YA?"

Ya...menyenangkan sekali.

Si maling tongkat, mengetahui alamat rumahku.