Chereads / Watashi no kowareta jinsei / Chapter 7 - #8 AKHIR DARI PELARIAN

Chapter 7 - #8 AKHIR DARI PELARIAN

"hoi sakura san.....

"...apa apaan wajah aneh itu? Ngeselin, mau berantem?"

Sakura yang awalnya memasang wajah sedih pun mulai kesal.

"oh begitu ya? Dengan badan babak belur begitu ingin berantem ya? Ok aku terima. Aku akan menonjok mu sampai pingsan."

"tenang sakura! Dia hanya anak kecil. Walau dia sangat tidak sopan juga sih."

Dengan kuat hugo pun menahan sakura yang ingin menyerangku.

Suasana yang awalnya suram pun kembali ramai.

"lagian apa apaan muka suram mu itu tadi?"

"oh ya maaf kalau sedikit tidak sopan. Saya hanya mau meminta maaf kepada katou."

"hah? Memangnya kamu salah apa?"

"saat masuk rumah sakit, bapakmu tidak dapat di selamatkan oleh kakak ku. Dan akhirnya dia harus menghembuskan nafas terakhirnya."

"ah tidak usah di pikirkan. Lagian itu juga kejadian 7 tahun yang lalu." jawab aku dengan santai.

Sakura yang awalnya terlihat sedih pun suasana hatinya mulai terlihat tenang.

"ok kenapa kalian berdua tidak duduk terlebih dahulu? Aku mau mengawasi sekitar dulu." ucap hugo

Aku dan sakura pun mulai duduk di lantai (karena tidak adanya kursi).

"jadi, apa yang mau kamu tanyakan, kato?"

"soal yang tadi saat kita sedang melarikan diri. Apa maksudnya itu?"

"maksud apaan?"

"maksud kamu tau kalau aku bukan pelaku pembunuhan fujita."

"oh anak itu namanya fujita ya."

"jawab dulu pertanyaan ku"

"oh maaf maaf, jadi sebenarnya memang sejak awal kamu tidak dituduh membunuh teman mu. Dia hanya memanfaatkan kecelakaan itu untuk mendapatkan mu."

Raut wajah aku seakan mulai berubah. Aku mulai menunjukan ke seriusannya.

"jelas kan lebih detailnya"

"oh, ternyata kamu bisa lebih sopan ya"

"sudah lah cepat, kita tidak punya banyak waktu."

"orang itu sebenarnya sudah ada sejak 1 bulan yang lalu. Selama 1 bulan penuh dia seperti melihat gerak gerik mu. Kami pun sedang menyelidiki identitas orang tersebut...."

"bentar, bentar. Kamu utusan dia atau apa? Kok kamu bisa tau dia ngarah aku?"

"Aku bukan utusannya. Aku polisi yang bertugas di bagian pengawasan kota. Sekitar beberapa hari yang lalu dia menyergap dan menyandra bos kita dan mengaku dia adalah bos kita. Dan anehnya penyamarannya sangat sempurna hingga sulit di tebak."

"Kalau sudah mengetahui ada orang mencurigakan dalam 1 bulan, kenapa kamu tidak langsung bertindak dan menyerangnya!"

"tenang dulu, aku hanya ingin mengatakan, ada yang aneh dengan orang ini."

Sakura pun perlahan mengambil tas yang berada di sebelahnya. Dan mengambil handphonenya.

"hah?! kamu beraninya membual di saat seperti ini..."

Saat sudah mengambilnya, dia langsung menyetel video yang diambil dari cctv.

Aku pun langsung terkejut.

Aku yang awalnya berisik langsung terdiam.

Tanganku gemetaran dan aku mulai berkeringat dingin.

Dalam video tersebut, orang itu terlihat seperti sebuah objek yang rusak atau mengalami glitch seperti apa yang terjadi di dalam video game.

"A..Apa apaan ini?" ucap aku yang sedang merinding.

"liat kan? Aku saja masih tidak yakin untuk mengejarnya karena dia ini aneh. Ok aku akan memperlihatkan sebuah kejadian aneh yang terjadi padamu di sekolah. Mungkin kamu tidak menyadarinya."

Sakura pun menggeser layar handphonenya dan melihatkan file video lainnya. Saat videonya di putar, aku semakin merinding. Mulutnya dan tangannya terlihat bergetar.

Kejadian tersebut terlihat sangat langka, atau lebih tepatnya seperti sangat tidak mungkin terjadi di dunia nyata.

Seperti halnya orang normal melihat benda di sekitarnya bergerak sendiri padahal disana hanya ada dia sendiri.

Di dalam video tersebut, terlihat aku yang sedang berlari ke kamar mandi di dalam sekolah, tapi tiba tiba aku menghilang dan keluar dari kamar mandi yang berada di luar sekolah. Kejadian berpindah tersebut terjadi saat bel berlangsung.

"Aku masih mempunyai video lainnya, aku akan memputarnya bila kamu menginginkannya."

"sudah cukup, hentikan. Aku tidak ingin melihatnya lagi."

"syukurlah kalau begitu."

Tiba tiba suara jejak kaki yang besar terdengar. Pintu menuju ke ruang tamu pun di dobrak. Dan ternyata dia adalah hugo.

Dia terlihat sangat menyedihkan. Layaknya seorang pengantar pos yang mengantarkan surat yang berisikan kabar buruk.

"Ada apa?" ucap sakura

"Mereka! Para polisi sudah berada di depan!"

Mereka berdua langsung terkejut.

"Sial! Bagaimana mereka tau kita disini!"

"Katou! Lari keluar dari tempat ini lewat pintu belakang!"

"tapi kalian..."

"Jangan pedulikan kami! Cepat!"

Dengan terpaksa, aku pun langsung lari menuju pintu belakang. Saat aku sampai di sana, ternyata pintu nya sedang terkunci. Dan sialnya lagi tidak ada kunci di sekitar pintu tersebut.

Dengan terpaksa, aku harus mendobrak pintu tersebut menggunakan alat yang ada di sekitarnya. Aku melemparkan seluruh barang yang ada ke arah pintu sambil berharap pintunya dapat terbuka.

Dan ternyata kunci dari pintu tersebut berada di paling bawah tumpukan barang barang tersebut.

Dengan cepat aku pun langsung membuka pintu tersebut dan langsung berlari keluar meninggalkan bangunan tersebut.

Saat di perjalanan, aku terjatuh dan tiba tiba tanganku seakan ditarik ke belakang oleh sesuatu.

Aku pun menjerit kesakitan dan berusaha menoleh ke belakang. Dan ternyata.....

"dasar anak ini kenapa harus melarikan diri dari ku?"

"kamu!"

Dengan cepat mulut aku di tutupi oleh kain oleh orang tersebut.

"Diam sebentar lah, kamu selalu saja mengganggu ku. Dasar bocah!"

Dia pun mengeluarkan semacam suntikan dan menyuntikannya ke leher belakangku.

Aku berkali kali mencoba berteriak namun tidak bisa.

Saat sudah di masukan cairan nya ke dalam tubuhku, tiba tiba aku melihat sebuah mimpi buruk. Mimpi buruk tersebut seakan pernah terjadi. Entah di kehidupanku sebelumnya atau yang terjadi pada aku di garis dunia lain.

Dalam mimpiku, aku melihat seperti perang dunia ke 3, kiamat, dan seluruh orang mati mengenaskan di depan mataku.

Aku yang sedang di tahan orang itu berteriak tanpa henti hingga sesak dan mengeluarkan banyak air mata hingga matanya kering.

Disisi lain, hugo dan sakura sedang melawan para gerombolan polisi tersebut dengan menggunakan tangan kosong dan stun gun.

"sakura! Serang bagian kanan!"

"baik!"

Sakura pun berlari ke arah kanan. Namun saat berlari langsung terjatuh dan pingsan. Dan ternyata orang yang mengincar aku lah yang membuatnya pingsan dengan paksa. Hugo yang melihat langsung kejadian itu langsung merinding ketakutan.

"oh jadi kalian teman bocah ini ya?" ucap orang itu sambil mengangkat ku dengan cara menjambut rambutku.

Hugo pun terkejut saat melihat wajahku. Di dalam matanya sama sekali tidak ada pantulan cahaya. Dia terlihat seperti orang stress yang telah kehilangan semangat hidupnya.

Disaat keadaan sedang genting, tiba tiba datang helikopter penyelamat yang datang dari pusat kota.

"SIAL!" ucap orang mencurigakan tersebut.

Dia pun melempar aku dan pergi dengan cepat. Hugo pun mencoba mengejarnya, namun tiba tiba dia menghilang dengan cepat pulak.

Mengejutkannya, para polisi yang menyerang hugo dan sakura tiba tiba sadar. Mereka seperti sadar dari hipnotis. Mereka tiba tiba lupa apa yang telah di lakukannya dan saling bertanya,

"dimana kita?"

"apa yang terjadi." ucap hugo.