"Ya, ada apa?" terdengar suara Handoko cemas. "Apa yang terjadi dengan Prans, Ma?" tanyanya masih menunjukkan suara cemas. Bahkan kedengarannya tegang dan sedikit panik.
Aku tak tahu, tapi setelah kepergianmu, Prans sakit. Badannya panas," tutur Mawar turut cemas sambil menggigit bibir, berusaha menahan gejolak kebencian nya. Dalam keadaan seperti ini, dia mau tidak mau harus menahan kebenciannya pada Hans. "Bawa saja ke dokter, Ma. Atau langsung ke rumah