Napas Gisa mulai tersengal-sengal dan dia mencekram erat bahu Rio saat pria itu menambah kecepatan jarinya.
"Mas, sudah mas sudah," ucap Gisa dengan napas tidak beraturan.
"Kenapa?" Tanya Rio menaikan alisnya.
"Ini di parkiran mas," ucap Gisa mengingatkan Rio
"Lalu apa hubungannya dengan ini" ucap Rio kembali memaju-mundurkan jarinya dengan cepat.
"Akhh... mas, aku nggak kuat" pekik Gisa, membuat Rio tersenyum miring "keluarkan sayang." Ucap Rio melumat bibir Gisa lalu semakin mempercepat gerakan tangganya hingga bunyi jaringa yang beradu dengan milik Gisa menggema memenuhi seisi mobil.
Gelombang kenikmatan terus menghantam Gisa membuat cairan tubuhnya mengalir keluar membasahi jari Rio.
Gisa mulai bisa bernapas teratur, ia merasa lega saat Rio secara perlahan menarik jarinya keluar. Namun kelegaannya tidak bertahan lama karena pria itu membuka ikat pinggangnya lalu menurunkan celana.