Chereads / Perfect D'angelo Bride / Chapter 22 - Senyuman Sean

Chapter 22 - Senyuman Sean

"Aku melihat karya mu dan itu sangat bagus." Ucap Sean beberapa Saat setelah berhasil mengendalikan dirinya. Ia tidak ingin bersikap gegabah dan membuat wanita ini menjadi risih.

"Terima kasih pak." Jawab Sarah gugup, awalnya dia mengira kalau sang CEO adalah pria tua namun sebaliknya pria ini ternyata masih muda dan sangat tampan.

Sean bertanya beberapa hal pada Sarah dan Sarah mampu menjawab semuanya dengan baik hingga mereka berbincang dengan begitu lancar.

Sean berusaha keras membuat Sarah nyaman berbincang dengannya tapi wanita di depannya itu tetap saja canggung.

"Bisa jelaskan pada ku filosofinya." Ucap Sean akhirnya menyerahkan desain yang Sarah buat.

"Baik." Jawab Sarah seraya menganggukan kepalanya.

"Dress ini saya gambar dengan mengusung konsep bunga Daffodil ."

"Dimana Bunga Daffodil adalah salah satu tanaman bunga yang sering di kenal sebagai bunga bulan Maret karena ia memang tumbuh di awal tahun dan berbunga tepat di musim semi, Bunga ini memiliki beberapa arti dan filosofi yang mendalam seperti semangat baru, terlahir kembali sebagai sosok yang baru, wujud dari sebuah penghargaan, kehormatan, keberuntungan, kebahagiaan dan sebagainya."

"Bunga Daffodil memberikan makna yang sangat dalam sebagai sebuah penghargaan akan setiap perjuangan hidup dan merupakan sebuah lembar baru yang akan memberikan harapan baru, semangat baru dan kebahagian baru karena itu saya membuat desain dress menggunakan konsep bunga ini untuk selain untuk melambangkan musim semi, saya juga ingin memberitahukan filosofi bunga ini melalui sebuah dress."

"Dan untuk kalung yang ini memiliki konsep bunga Baby Breath, bunga ini sering kali disebut sebagai nafas bayi yang memiliki arti dan filosofi kepolosan, kesucian, lembaran baru, harapan baru, perasaan suka cita,cinta keluarga dan sahabat serta cinta sejati yang tak akan pernah berakhir."

"Dan bunga ini juga bermakna sebuah cinta abadi yang tak pernah berakhir dari sebuah keluarga."

"Jika di gabungkan maka kedua desain ini memiliki arti sebagai setiap permulaan cerita hidup yang di tulis di tiap lembar cerita kehidupan selalu membawa harapan baru, perjuangan baru dan sebuah penghargaan untuk diri sendiri dan orang lain serta cinta dari orang-orang terkasih."

"Konsepnya bagus dan filosofinya juga bagus, aku menyukainya." Ucap Sean tersenyum manis.

"Perusahaan ini membutuhkan orang-orang yang berbakat seperti mu." Ucap Sean lagi-lagi menyerang Sarah dengan senyuman manisnya yang membuat wajah tampannya terlihat semakin tampan.

Sarah terpana menatap fitur wajah yang sempurna di hadapannya dengan garis wajah yang sangat dalam dan sempurna seperti sebuah karya seni yang dipahat dengan hati-hati hingga mendapatkan hasil yang memukau, pria ini sangat tampan bak dewa tetapi ia memiliki aura dingin yang mengintimidasi dan sulit untuk di tolak.

Mata hitam Sean memancarkan penuh keterkejutan setelah beberapa saat akhirnya dia bisa mengendalikan dirinya agar tidak langsung menerjang wanita di hadapannya ini yang bengong saja terlihat cantik apalagi kalau berada di bawahnya.

"Oh...shit membayangkannya saja dia sudah berdiri lagi." Gumam Sean dalam hati melirik ke arah bawah tubuhnya yang sudah membesar sempurna meminta untuk di beri makan.

Sean akhirnya hanya berdehem pelan dan tersenyum senang melihat wanita yang selalu hadir di mimpinya ini ternyata juga mengaguminya.

"Kamu bisa bekerja mulai besok." Ucap Sean lagi namun wanita di depannya tetap diam.

Tanpa menghiraukan ucapan Sean, sarah masih terdiam memandang lekat wajah Sean dengan tatapan kosong. Pikirannya melayang jauh.

Sean mengerutkan keningnya, ia tersenyum lalu beranjak berdiri melangkahkan kaki menuju ke tempat duduk sarah, membungkukkan tubuhnya ke depan sedikit.

"Kamu kenapa hmm... Apa kamu masih belum mendengar apa yang ku katakan ?" bisik Sean dengan suara berat di kuping kiri Sarah.

Sarah yang baru tersadar, sontak langsung terkejut saat wajah Sean sangat dekat dengan wajahnya Dengan pipi yang memerah Sarah menundukkan kepalanya.

"Maaf, aku sedang tidak fokus tadi pak ." Ucap Sarah malu.

"Tak apa." Ucap Sean malah merasa senang saat melihat Sarah terpana dengan wajahnya tidak seperti biasanya dia akan marah dan menghukum orang yang berani mengabaikan ucapannya.

"Besok kamu bisa langsung bekerja, kamu tinggal menemui kepala divisi HRD dan menanyakan padanya kamu bekerja di bagian mana." Ucap Sean sedikit tidak rela, dia sebenarnya ingin mengangkat Sarah menjadi sekretarisnya namun tindakan itu terlalu beresiko karena bisa saja D'lucifer mengetahui tentang wanita itu dan melakukan sesuatu padanya keluarga iblis itu sangat licik dan Sean saat ini tidak mau kalau harus bertaruh pada kehilangan wanita ini.

"Saya sungguh di terima pak ?" Tanya Sarah seolah tak percaya mendengar ucapan Sean.

"Iya, kamu di terima bekerja di sini." Ucap Sean lagi seraya menganggukan kepalanya.

"Apa aku bermimpi perusahaan sebesar ini menerima lulusan SMK seperti ku." Ucap Sarah dalam hati seraya mencubit tangannya untuk memastikan apa yang ia alami mimpi atau bukan.

"Aww...." Ringis Sarah merasakan sakit di pergelangan tangannya akibat cubitannya sendiri.

Sean berusaha keras menahan tawanya melihat tingkah konyol Sarah. Wanita ini ternyata sangat unik.

Saat ini satu-satunya cara yang bisa dia lakukan yaitu tetap mengawasi Sarah dari jarak aman dan membuat wanita itu jatuh cinta padanya.

"Baik pak, terima kasih banyak pak." Ucap Sarah tersenyum senang dan hampir saja ia terlonjak kegirangan beruntung ia berhasil mengendalikan dirinya agar tidak bertingkah aneh dan mempermalukan dirinya sendiri di hadapan CEO tampan dan baik hati ini.

Sarah lalu menundukkan tubuhnya sedikit memberi hormat lalu beranjak bangkit.

"Panggil aku Sean." Pinta Sean yang membuat langkah Sarah terhenti dan langsung menghadap ke arah Sean dengan tatapan bingung.

"Aku merasa sangat tua kalau kamu memanggil ku pak " ucap Sean lagi saat menyadari kebingungan Sarah.

"Baik pak eeh... Maksud ku Sean." Jawab Sarah kikuk, dia tidak terbiasa memanggil atasannya dengan nama tanpa embel-embel pak.

"Tak apa, kamu bisa kembali " ucap Sean lagi-lagi memberikan senyuman manisnya untuk Sarah.

Setelah keluar dari ruangan itu Sarah memegang dadanya yang berdebar kencang dan degup jantungnya menggila seolah hendak melompat keluar saat melihat senyuman Sang Boss dan seumur hidupnya baru kali ini Sarah melihat pria setampan dan memiliki senyuman semanis Sean

"Lama-lama aku bisa mati karena jantungan kalau lama-lama di samping bos dan melihat senyumannya terus menerus." Gumam Sarah lalu segera ke ruangan HRD.

Seulas senyum cerah muncul di wajah Sarah. Harapan pun mengalir memenuhi hatinya. Akhirnya ia mendapatkan pekerjaan yang ia impikan sejak dulu. Sungguh Sarah sangat berterima kasih kepada kebaikan hati Sang Boss tampan.

Setelah bertanya kepada salah satu staff yang dia jumpai, Sarah akhirnya sampai di ruang HRD.