Firman tersenyum tipis saat melihat senjata api yang ada di kepalanya dan itu yang mengarahkannya adalah wanita yang masih menjadi istrinya itu. Dia merasa jika Almira sudah sangat berani sekali melakukan semua ini terhadap dirinya.
"Sayang, apakah kau yakin ingin membunuhku?" tanya Firman sembari menatap wanita yang ada di depannya itu.
Di dalam benaknya masih berpikir jika Almira adalah wanita yang lemah dan dia yakin jika Almira tidak akan mampu membunuhnya. Meski terlihat sangat jelas di dalam sorot mata Almira hawa membunuh yang sangat kuat.
"Al, lebih baik kau jangan membunuhnya karena belum waktunya pria itu mati dan tentu saja di tanganmu karena masih ada seseorang yang menginginkan pria itu," Wanita yang tadi di hempaskan begitu saja oleh Firman berkata pada Almira.