Fahira sedang berdiri di balkon sembari melihat ke arah taman, dia melihat sang putra yang sedang bermain dengan beberapa anak pelayan dan pengawal. Dia merasa senang melihat semua itu dan dia teringat akan sang suami yang sudah pergi selama dua hari.
Selama dua hari setelah kepergian Azmi tidak ada musuh yang bergerak meski dirinya juga sudah mulai bersiaga. Dia merasa jika musuhnya sudah bergerak dan akan mulai menyerangnya dalam waktu dekat.
Terdengar suara dering ponsel Fahira pun membalikkan tubuhnya dan dia berjalan menuju meja kecil yang ada di balkon. Dia mengambil ponselnya yang ada di atas meja kecil itu, Fahira melihat nama yang tertera di layar ponselnya dan senyumnya muncul lalu dia mengangkat teleponnya.
"Halo, Sayang," ucap Fahira setelah mengangkat teleponnya.