"Maafkan atas keterlambatan saya," ucap seseorang yang baru saja masuk ke dalam rumah Azmi yang tidak lain adalah Murat.
Annisa tersenyum lega karena melihat Murat tiba, dia tidak peduli dengan keterlambatan pria yang baru saja tiba itu. Baginya dengan kedatangan Murat saja itu sudah menandakan jika pria itu memang sudah sungguh-sungguh dengan dirinya.
Umi dan abi hanya melihat ke arah Murat dan mereka berdua menatapnya dengan saksama, sang abi merasa pernah melihat pria muda yang baru saja tiba. Apa yang dipikirkan oleh sang abi sama juga dengan apa yang dipikirkan oleh sang umi.
"Abi, apa kita pernah bertemu dengannya?" tanya umi pada sang suami sembari terus melihat ke arah Murat.
"Iya, Abi juga merasa begitu," jawab sang abi atas pertanyaan dari istrinya itu.