Fahira berdiri dan membalikkan tubuhnya setelah mendengar apa yang diucapkan oleh seseorang yang ada di belakangnya tadi. Dia melihat seorang pria yang menggunakan kaca mata berwarna kuning dan memegang sebuah senjata besar dengan banyak peluru yang masih menempel.
"Dia sudah tidak bisa tertolong lagi dan kau ingin membunuhku?" tanya Fahira pada orang yang ada di depannya itu.
Dia menunjukkan rasa tidak takut terhadap musuh yang ada di depannya meski dia tahu jika musuhnya memiliki senjata yang tangguh. Namun, dia tidak akan pernah takut dan menyerah dengan situasi seperti apa pun sebab dia yakin jika pria yang ada di depannya itu memiliki kelemahan yang bisa digunakan olehnya.
Azmi merasa bingung dengan apa yang dilakukan oleh sang istri yang terus melakukan hal-hal yang bisa membuat pria yang ada di depannya itu geram. Akan tetapi, dia tidak ikut campur dan berusaha untuk mengetahui apa yang sedang direncanakan oleh sang istri.