"Kaylan …," teriak Osman yang mendengar suara letupan senjata api dan peluru melesat dengan cepat menuju ke arah Kaylan.
Kaylan terpaku saat melihat peluru melesat ke arahnya, sedangkan pria yang bertato itu menyeringai tatkala sebentar lagi wanita yang sudah membuat kekasihnya tidak berdaya di atas tanah. Pria itu akan membunuh siapa saja yang membuatnya geram. Kembali terdengar letupan senjata api yang membuat peluru yang sedang melesat ke arah Kaylan menjadi berubah arah dan menembus sebuah pohon besar yang ada di belakang Kaylan.
"Apa kau bodoh? Mengapa tidak menghindar dari peluru itu," ujar seseorang pada Kaylan yang masih terpaku.
Kaylan tersadar setelah mendengar apa yang dikatakan oleh orang yang ada di belakangnya. Dia pun berbalik untuk melihat siapa yang sudah berkata seperti itu dan juga ingin melihat siapa yang sudah menolongnya.