Siapa yang menyangka bila sudah setengah jam dua peri di rumah Cindy menunggu ayah Cindy untuk keluar dari ruangannya. Jangan ditanyakan lagi, mereka mulai bosan dan lelah menunggu. Rencana kedua sepertinya bukanlah ide yang bagus untuk dijalani. Tidak ada yang menyukai bila harus menunggu.
"Adakah seseorang yang bisa menolong kita untuk membuat orang di dalam sana keluar dari kantornya?" Nina mulai gelisah.
Mungkin karena mereka terlalu panik dan lain-lain hingga melupakan satu hal. Serbuk ajaib juga bisa untuk membuka pintu. Ah, seandainya saja ada Ella atau Cindy yang bisa mengingatkan mereka hal seperti itu. Sayangnya, tidak ada.
"Sampai kapan kita harus seperti ini? Sumpah aku bosan sekali!" Dara juga mulai kesal. "Ayo kita temui Mbak Dian dan meminta bantuannya. Arahkan dia ke depan pintu ruangan kerja itu dan mari kita lihat apa yang bisa ia lakukan di sana."