"Uhuk! Jelaslah aku yang menang, hahaha! Jangan lupakan tentang taruhan kita, lumayan … besok aku bisa makan siang dengan porsi yang lebih banyak. Semakin tak sabar tentang hari esok." S mulai mengeluarkan semua kata-katanya untuk meledek T yang jelas kalah dengan taruhan di antara mereka.
"Sial! Besok aku kehilangan jatah makan siangku!"
R dan Obaja tak menanggapi. Itu adalah taruhan di antara T dan S. T kalah kali ini dan sudah harus menjalankan hukumannya besok. Taruhan makan siang jelas bukanlah hal yang besar. Namun, tetap saja itu artinya ia harus merasa lapar hingga saatnya pulang.
"Ini adalah hari baik bagi Peri Lala dan juga kita semua. Beruntung sekali bagian pengadilan Kerajaan Floe masih didominasi oleh teman-teman Para Tetua. Itu adalah hal yang bisa membuat kita sedikit lega." R mengemukakan pendapatnya sekali lagi tentang keadilan di Kerajaan Floe.
"Ya. aku sangat setuju."