Empat prajurit itu akhirnya terdiam. Wajah Obaja sama sekali tidak bisa bersahabat sekarang. bisa-bisa, ia akan memaki mereka berempat tanpa henti bila merak tak langsung melakukan apa yang menjadi kehendak Obaja.
"Oke, kami akan langsung bertindak!"
Empat prajurit itu ikut menyebar dan mulai mencari keberadaan dua peri buronan. Tidak ingin dicap sebagai prajurit malas dan tak tahu aturan, mereka juga mengambil andil dalam pencarian itu.
Dan sekarang, tinggallah Obaja seorang diri dan terus mengikuti ke mana langkah kaki Cindy pergi. Ia sudah seperti seorang penguntit. Bayangkan saja, mengapa ia harus ikut serta ke lantai dua.
"Ayo katakan bila kamu melihatku …."
Suara Obaja jelas sangat terdengar. Namun, tetap saja, Cindy memutuskan untuk terlihat tidak bisa merasakan apa lagi mendengar kata-kata dari seorang peri. Ia terus berkonsentrasi untuk menyibukan dirinya dengan sapu di tangan. Cindy berhenti sejenak lalu memutuskan masuk ke dalam kamarnya.