"Lihatlah, mereka sedang mengolok kegagalanmu sekarang." Penjaga penjara itu tiba-tiba saja berkata pada Obaja.
Obaja menghela napas. Memang sudah sepantasnya mereka melakukan itu. Ada dendam yang belum terbayarkan. Saat Obaja menangkap mereka, sudah dipastikan semua peri dapur sedang mengutukinya. Ya, seperti itulah karma. Obaja memasang wajah datar. Tidak tersenyum atau merasa sedih. Ia mencoba untuk bersikap tenang meski sebenarnya ingin sekali marah pada seluruh peri dapur itu.
"Siapa yang mengolok Obaja? Kami hanya mengatakan hal yang sebenarnya, kok."
Obaja masih terdiam. Namun, siapa yang menyangka bila ia mengambil satu lembar daun dengan aliran listri. Ia langsung menyengat wanita yang berkata seperti itu. Sontak saja, mereka langsung menjadi diam. Cara ini memang terbilang kejam, tetapi hanya inilah satu-satunya yang bisa membuat mereka berhenti untuk menghujatnya. Bahkan penjaga penjara yang lebih senior pun terkejut dengan cara Obaja yang terbilang ekstrim.