Sofi sangat senang melihat ayahnya sudah pulih dengan sangat baik. Dipandanginya lagi wajah ayahnya berkali-kali dan meyakinkan semua ini bukanlah mimpi. Cindy bahkan sesekali mencubiti kulitnya hanya untuk memastikan sesuatu.
"Jadi, apa Ayah sudah siap untuk pulang ke rumah?"
"Yeah!"
"Okeeee … sebentar lagi yeyeye lalalala! Akhirnya aku akan melihat Ayah berkeliaran di rumah lagi."
Wajah Ayah Cindy nampak tak senang. Ia merasa ada rasa sedih yang berusaha ditutupi oleh anaknya itu. Ia mencoba memandangi wajah dan memeriksa keadaan anaknya. Barang kali ada memar atau luka yang dibuat oleh ibu dan juga saudari tirinya. Ayahnya sudah terlalu mnaruh curiga.
"Nak, Ayah ingin bertanya … tolong jawab dengan jujur."
"Apa mereka memperlakukanmu dengan baik selama Ayah masih di rumah sakit?"
"Hahaha! Aduh, Ayah mengapa bertanya seperti itu? aku sangat baik-baik saja."