Cindy menutup panggilan itu. Satu hal yang pasti, ia sangat senang mendengar kabar baik ini. Gadis itu lalu berlarian ke lantai satu. Ia dipanggil lagi oleh ibu tirinya. Sangat kesal rasanya. Namun, untuk hari ini saja ia akan bertahan. Ada satu rahasia yang dipegangnya dan sudah pasti akan menjadi kejutan bagi orang-orang di rumah.
"Cindy!"
"Y-ya!"
"Lama sekali, sih?!"
"Aku datang Ibu …."
Sesampainya di sana, Cindy langsung melihat ibunya. Dua tangan wanita itu diletakkannya di pinggang. Dari posenya saja sudah terlihat jelas akan memerintah. Itu adalah pemandangan yang tak disukai oleh Cindy. Bahkan, ia sama sekali tidak pernah bersikap seperti itu pada pembantunya dulu. Cindy mulai berpikir bila keluarga—ibu tirinya ini sedikit berlebihan.
"Kamu lihat, seharian kamu di rumah tapi tidak ada makanan? Apa yang kamu lakukan?"