Happy reading!
"Riesa! Jaga ucapan kamu." Denia membentak Riesa, sementara Riesa hanya mendecak malas.
"Velyn ayo Mama ajak ke kamar kamu." Denia mengalihkan pandangannya kepada Velyn yang sedari tadi menunduk.
Velyn mengikuti langkah Denia, masih ia sadari bahwa Riesa masih menatapnya dengan tatapan benci.
"Perkataan Riesa tadi gak usah kamu pikirin ya, dia emang suka gitu," ucap Denia begitu sudah sampai di kamar baru Velyn. Velyn hanya mengangguk dan tersenyum tipis. Memangnya apa yang bisa ia lakukan selain itu?
"Ya udah Mama ke bawah dulu ya. Kalau ada apa-apa tinggal panggil Mama." Denia berjalan keluar dari kamar Velyn dan menutup pintunya. Velyn menghela napas seraya memejamkan matanya. Apakah ini akan menjadi kebahagiaan baru di hidup Velyn atau justru penderitaan?
Mark is calling...
Tiba-tiba Velyn dikejutkan dengan panggilan di handphone miliknya.
"Halo."
"Halo Vel, kamu udah pindah ke rumah Papa kamu ya?"
"Iya udah, ini baru aja nyampe."