Happy reading!
Velyn duduk termenung di kamarnya, mengabaikan ketukan pintu yang tak kunjung berhenti. Kembali mengingat kejadian 10 jam yang lalu membuat Velyn ingin menangis sekencang kencangnya. Namun air matanya sudah habis sejak tadi pagi, ia bahkan merasa lelah untuk mengeluarkan air mata.
Flashback on
"Mama?" ucap Velyn tak percaya dengan apa yang ia lihat saat ini. Tubuhnya tremor seketika, bahkan ia tidak bisa berkata apapun.
Dewi tergeletak di lantai dapur dengan keadaan mengenaskan. Tubuhnya berlumuran darah dengan pisau di tangannya. Velyn bahkan tak kuasa menghampiri tubuh sang Mamanya.
Hingga rumah Velyn kini dipenuhi oleh tetangga, kerabat, dan saudara. Velyn memutuskan untuk mengurung diri di kamar, sangat berat baginya untuk menerima semua ini.