Happy reading!
"Makanya cari pacar Sey, gak gedek apa lo lihat Seyra sama Aro."
"Gue sih bodoamat," ujar Seyla berlagak tak peduli.
"Halah sok sokan bodoamat padahal sakit hati kan lo," kata Lala.
"Ya iyalah sakit hati gue, kirain hati gue dari besi apa."
"Tapi ya udahlah ngapain juga galau. Lagian kerjaan gue juga kagak ngejar ngejar si Aro doang," lanjut Seyla sembari mengibaskan rambutnya.
"Sey lo nyium bau sesuatu gak?" tanya Lala serius.
"Bau apaan?"
"Oh ternyata bau rambut lo, udah berapa minggu gak keramas lo?"
"Sialan lo ya!"
---
"Papa ngapain di sini? Tumben," ucap Seyla begitu melihat keberadaan Andre di rumahnya.
"Kamu gak suka papa ke sini?" tanya Andre yang membuat Seyla menggelengkan kepalanya. Papanya itu selalu saja bersikap dingin jika terhadapnya, namun berbeda lagi jika dengan Seyra.
"Ya enggak sih, cuma tumben aja. Biasanya kan waktu papa buat Seyra terus," ucap Seyla dan duduk di sofa seberang Andre.
"Seyla."