Happy reading!
Upacara akhirnya telah selesai, Seyla melihat bahwa Aro tengah berjalan ke arahnya. Oh ralat, ke arah barisannya. Seyla tak memperhatikan apa yang Aro katakan. Yang ia dengar hanya berlari mengelilingi lapangan upacara.
Melihat yang lainnya mulai berlari, Seyla pun ikut berlari dengan langkah kecil. Ia terus saja menguap saat berlari. Seyla bahkan tak menghitung sudah berapa putaran ia berlari.
Tiba-tiba Seyla terkejut saat Aro menepuk bahunya.
"Sey mau sampai kapan kamu lari terus?" tanya Aro membuat Seyla mengernyit bingung.
Melihat ekspresi Seyla, Aro kembali membuka suaranya.
"Saya cuma nyuruh kamu lari 3 putaran, tapi kamu sudah lari 5 putaran."
Perkataan Aro barusan membuat Seyla meringis malu.
"Eh iya, sorry tadi sekalian olahraga," ucap Seyla memberi alasan. Namun hal itu membuat Aro terkekeh kecil.
"Kamu sakit?" tanya Aro membuat Seyla terkejut. Lagi lagi detak jantungnya tak bisa ia kendalikan.
