Happy reading!
"ASTAGA SEYLA, LO KEMANA AJA? DARI TADI GUE CHAT GAK DIBALES, GUE TELFON GAK DIANGKAT."
Seyla sontak langsung menjauhkan saat suara sang managernya itu terdengar sangat keras, ia meringis kecil.
"Sorry kak tadi ada urusan, biasa orang sibuk."
"Dih biasanya gue yang selalu urusin schedule lo."
"Hehe iya deh, lo yang paling tau. Btw ada apa kak?"
"Besok jam pemotretan dimajuin jadi jam 11."
"Tap-"
"Gak ada alesan pokoknya jam 11 harus udah sampai titik."
"Iya kak Dara sayangkuu."
"Ya udah bye."
"Iy-"
Tut tut tut
Belum sempat Seyla menyelesaikan kalimatnya, Dara sudah mematikan sambungan terlebih dahulu. Fyi, Dara adalah manager Seyla yang sudah Seyla anggap seperti keluarganya sendiri.
Seyla meletakkan handphonenya dan bergegas untuk tidur sebelum ada panggilan masuk lagi.
"Haduh ini pasti kak Dara lagi nih yang nelpon," kesal Seyla dan mengambil handphonenya.
"Hallo kak Dara apa lagi sih? Gak usah marah marah, besok gue berangkat jam 11 beneran."