Happy reading!
Arga mengajak Riesa untuk duduk. Riesa masih saja terisak, ia membenamkan wajahnya di dada bidang milik Arga. Arga merasa sangat sakit melihat keadaan Riesa seperti ini. Ia bahkan tak tau mengapa Tuhan memberikan banyak cobaan kepada gadis sebaik Riesa. Arga mempererat dekapannnya.
Arga melepaskan jaketnya dan memakaikannya ke Riesa. Tepat saat itu mata Riesa menatap tepat di manik mata Arga. Arga mengusap air mata Riesa dengan lembut dan kembali memeluk Riesa. Ia tau untuk saat ini tak perlu bicara.
Pukul 00.32
Ternyata Riesa tertidur di dalam dekapan Arga. Arga mengusap pelan kepala Riesa, tanpa aba-aba ia mencium kening Riesa lama. Ia tak rela Riesa harus merasakan sakit seperti ini. Ia ingin Riesa merasa bahagia, tak bisakah Tuhan memberikan bahagia untuk Riesa?
Arga menatap ke pintu UGD yang sedari tadi belum juga terbuka. Arga sudah menyuruh Lina untuk pulang, walaupun tadinya Lina menolak.