Happy reading!
Sedangkan di sisi lain, Arga hanya terkekeh melihat balasan dari Riesa.
Setelah menikmati kemacetan, menikmati? Sebuah kesengsaraan? Ah tidak cocok rasanya. Akhirnya Riesa sampai di sekolah pukul 07.02, untung ia belum telat. Riesa menghela nafas lega dan segera menuju ke kelasnya.
"Gue kira lo kagak berangkat Sa," ucap Lina begitu melihat Riesa memasuki kelas.
"Kesiangan gue njirr," ucap Riesa dan meletakkan tas miliknya.
"Ya udah ayo ke lapangan. Bentar lagi upacara," ajak Lina.
Riesa pun mencari topi miliknya di dalam tas. Namun nihil, ternyata ia tidak membawa topi!
"Sial gue kagak bawa topi," gumam Riesa pelan sehingga Lina tidak mendengar apa yang ia katakan barusan.
"Ayo Sa buruan," ucap Lina.
"Gue kagak ikut upacara ah," ucap Riesa dengan nada lesu.
"Kenapa lo?" tanya Lina mengerutkan kening.
"Riesa. Lina. Ayo ke lapangan," ajak Reta yang saat itu sedang bersama Tasya.
"Kalian duluan aja," ucap Lina dan diangguki oleh Reta dan Tasya.