Tidak lama kemudian Sabda sampai dirumh Syifa, ia parkirkan mobilnya di halaman rumahnya yang sekaligus menjadi pabriknya. Ia pandangi rumahnya tampak sepi tidak ada aktifitas orang bekerja. Semua pintu terkunci kecuali pintu yang digunakan untuk rumah sekaligus kantor untuk Syifa. Ia turun dari mobil sambil membawa satu koper barang bawaan milik Syifa yang ia titipkan di dalam kopernya. Ia berjalan menuju pintu rumahnya. "Asslamualaikum..." sapa Sabda setelah mengetuk pintu rumah Syifa. "Waalaikum Salam." Jawab bi Jum dari dalam rumah dan segera menuju keluar. "Eh, nak Sabda. Silakan masuk!" kata Bi jum dengan senyum ramahnya. "Syifa ada bi?" Tanya Sabda kepada bi Jum. "Ada tunggu dulu sebentar dia baru mandi, duduklah dulu biar bibi buatkan teh." kata Bi Jum kepada sabda. "Ya bi, jawab sabda dan ia duduk di ruang tamu dengan koper ia taruh begitu saja di sebelahnya.