"Limbah adalah masalah yang serius, lebih-lebih pabrik kita berada di tengah kampung meskipun tidak begitu padat. Memang tugas berat bagi kita mengatasi persoalan ini sementara dana yang ada hanya cukup untuk pembelian mesin industri. Sementara sebagian warga ada saja yang terus mencari kesalahan kita, yang menyinggung soal amdal, kompensasi lingkungan dan alasan lain yang cenderung mengada-ada." Tutur Syifa.
"Kita ambil posisi bertahan dan kooperatif, jika yang kita hadapi lingkungan!" Kata Sbda
"Masalahnya mereka hanya korban hasutan dari satu dua orang yang tidak suka dengan kita." Kata Syifa.
"Kita jalin hubungan baik dengan aparat desa, aparat negara dan tokoh masyarakat setempat, hanya itu yang bisa meredam masyarakat yang usil tentang keberadaan pabrik kita. Namun demikian, rencana reloksi pabrik juga perlu kita pikirkan kedepan!" kata Sabda.
