Mengandung konten dewasa. Dimohonkan untuk bijak menyikapi bacaan demi kenyamanan membaca. Selamat membaca!
***
Gita bergerak melepaskan pelukan Barra dan bangkit. Gita memposisikan tubuhnya untuk duduk bersilah di samping Barra yang heran melihat tingkahnya saat ini. Gita menarik dan membuang napas panjang dan kemudian berucap dengan yakin.
"Mas, kalau Mas udah gak bisa tahan dan mau minta hak Mas sebagai suami Gita sekarang, Inshaa Allah, Gita siap lahir batin!" ucap Gita serius saat memandang wajah Barra yang terheran-heran.
Barra terdiam sesaat dan sedetik kemudian ia melepaskan tawanya seakan yang baru saja didengarnya adalah sebuah lelucon yang menggelikan. Tapi memang saat ini Barra tidak salah telah mendengar apa yang baru saja Gita katakan.
"Mas kok ketawa, sih? Gita serius, Mas! Kalau Mas mau sekarang, Gita udah siap dan kita bisa coba sekarang. Walau Gita gak ngerti tapi tolong ajarin Gita pelan-pelan, Mas. Karena Gita sama sekali gak tau caranya,"