"Jangan lama-lama perginya, Mas. Nanti aku salib di tikungan!" ucap Sean memperingatkan Barra.
Suasana menjadi sedikit hening saat Sean yang berani berkata seperti itu pada Barra.
"Karena biasanya yang cinta akan kalah sama yang selalu ada. Nyaman karena terbiasa udah banyak contohnya, Mas!" sambung Sean lagi.
Barra terdiam mendengarkan, kemudian berbalik menatap mata Gita dan mencoba mencari cinta di sana.
"Yang selalu ada gak akan bisa masuk kalau yang punya hati menjaga pintu hatinya!" ucap Barra yang masih memandang Gita dan kemudian berbalik tersenyum ke arah Sean.
"Aku percaya sama istri aku!" sambung Barra lagi dengan sengaja menekankan kata istri agar Sean mengerti.
Gita yang merasakan situasi mulai tegang, bergegas memotong pembicaraan.
"Kak Sean kami balik duluan!" ucap Gita singkat, "Yuk, Mas pulang, katanya laper?" ucap Gita lagi saat menoleh pada Barra.