"Aku, Barra, atau yang lain bukan Dewa atau Tuhan. Kami nggak tau gimana nasib selanjutnya, bahkan sedetik yang akan datang. Aku juga tau kamu paham soal ginian, Git!"
"Tapi kenyataannya Barra sakit dan mungkin umurnya nggak bakalan lama,"
Telinga, tubuh, bahkan jantung Gita bak tersambar petir seketika. Ucapan Eva barusan membuatnya kaget hingga tubuhnya bergetar hebat.
"M-mbak… Jangan bercanda, ini nggak lucu sama sekali, Mbak!" dengan nada bergetar, Gita menyangkal ucapan Eva. Gita tidak ingin menerima apa yang baru saja Eva sampaikan padanya.
"Kalau aja sekarang aku bisa bercanda, aku malah pengen gitu, Git!" jawab Eva miris. Eva kemudian memandang wajah Gita sambil tersenyum simpul, "Barra orang baik, nggak ada yang mau Barra sakit dan nggak ada di samping kita lagi, kan? Aku yakin, kamu orang yang paling nggak mau kehilangan Barra lagi," sambung Eva berucap kenyataan yang seakan lelucon karena Eva masih dapat tersenyum miris.