Singkat cerita, hasil operasi Barra berhasil. Dan mereka harus menunggu sebentar lagi saat Barra benar-benar sadar sepenuhnya.
Malam itu juga, Sean menghampiri Gita yang sudah kembali sadar. Digenggamnya tangan Gita erat-erat seakan takut bila terlepas dan hilang.
"Kamu kenapa, Kak? Mas Barra gimana kabarnya?" tanya Gita lemah.
"Alhamdulillah, Mas Barra udah ksih reaksi buat bangun tapi dia belum bisa buka mata. Mungkin besok pagi kalau keadaan Mas Barra memungkinkan buat dijenguk, kita udah bisa masuk sama-sama ke dalam sana!" jawab Sean dengan senyuman miris.
"Tapi kamu kenapa? Aku lemas banget, Kak. Aku mau bangun aja dari sini. Aku nggak mau tidur lagi. Biar aku yang gantian jagain Mas Barra!" ucap Gita sambil menyuruh Adimas untuk beristiahat.
"Aku nggak apa-apa, Sayang! Kalau boleh, aku mau peluk kamu sebentar, boleh?" tanya Sean sedih dan Gita yang melihat ekspresi wajah Sean seperti itu hanya bisa mengiyakan kemauan Sean.