Dan singkat cerita, kini Gita dan Sean tengah menunggu cemas hasil operasi Barra.
"Kak, kalau Mas Barra sampai-" kalimat Gita tidak bisa ia lanjutkan. Tak sanggup lagi rasanya Gita membayangkan hal sesedih itu terjadi pada Barra.
Laki-laki yang mencintainya seumur hidup meski telah terpisah lama sekali dan rela menjaga hidupnya dengan tubuh Barra sendiri, kini terbaring lemah tak berdaya berjuang antara hidup dan mati.
"Shuuut… Gak boleh ngomong gitu. Mas Barra pasti baik-baik aja, Sayang! Mas Barra laki-laki hebat, suami yang baik, jadi cuma hal baik yang akan Mas Barra dapat. Kita harus tetap doain Mas Barra berharap Mas Barra selamat dan sehat seperti biasa!" Sean memeluk Gita dan menguatkan hati istrinya agar tetap berpikiran positif.
"Mas Barra lagi-lagi nolongin aku. Dia dianggap mati sama semuanya. Dia sendirian, Kak, waktu dia butuh aku! Dia juga belum peluk Aya dan bilang sama Aya kalau dia ayahnya, Kak!"