Di sebuah gudang usang yang terletak di lokasi pelabuhan tua yang tidak dioperasikan lagi. Jalan menuju masuk tempat itu harus melewati sela-sela susunan container yang sudah berkarat tak terpakai.
Dengan petunjuk yang diberikan Helena saat di telepon beberapa saat lalu. Mereka bertiga, Barra, Sean, dan Gita sampai di tempat yang telah disepakati.
Mereka turun dari mobil, dengan tangan hampa perlahan berjalan memasuki area itu. Aroma tak sedap dari besi-besi container yang sudah berkarat tidak bisa tidak terhirup di hidung mereka.
Gita membuka ikatan jilbab segitiga yang semula melingkar di leher. Mengaitkannya di selempit telinga dari sisi sebelahnya, menjadikan penutup hidung seadanya. Kini wajahnya seperti memakai masker penutup.
"Perempuan brengsek kamu Kristin! Anakku kamu bawa ke tempat kotor kayak gini. Lihat aja kamu nanti!" ucap Sean geram, ia tidak bisa menutupi amarahnya saat ini.
