"S-Sean, maksud kamu apa?" Kristin masih saja bertanya polos, "Siapa yang pura-pura hamil? Aku nggak lagi bohongin kamu sama kehamilan aku!" sambungnya berkilah.
"Oh, gitu? Jadi masih belum mau ngaku, nih?" tanya Sean geram, "Sekarang kamu pilih, mau ngakuin semuanya atau aku panggil dua dokter yang periksa kamu dan minta mereka panggilin polisi buat nahan kamu karena kamu udah nipu aku?" lanjut Sean dengan tegas. Kali ini tidak ada ampun sama sekali dari Sean untuk wanita itu.
"Cepat jawab!!! Aku nggak punya waktu banyak buat ngeladenin wanita jahat kayak kamu!!!" bentak Sean yang sontak mengagetkan Kristin yang hanya bisa diam.
"Hiks… Hiks…" isakan Kristin dengan wajah yang tertunduk mulai terdengar. Sean memutar matanya yang malas menanggapi air mata Kristin yang sangat ia tahu kalau itu hanyalah akting Kristin belaka.
"Aku memang hamil, Sean. Tapi setelah kamu pergi kemarin waktu kamu anterin aku ke rumah Inggrit, ternyata bayiku udah gugur…"