Gita tertegun meski kakinya terus melangkah mengikuti tarikan tangan Barra padanya.
'Kenapa kamu terus buat aku bingung, Mas? Kamu itu bukan Mas Barra tapi sikap, sifat, dan cara kamu berekpresi benar-benar mirip mas Barra. Sebenarnya kamu itu siapa, sih, Mas?' batin Gita terus bertanya-tanya. Pikirannya sangat bingung menanggapi semua yang ditunjukkan Barra padanya.
Barra berbalik menoleh pada Gita yang ia tahu sejak tadi memperhatikannya dengan sesama. Barra tersenyum pada Gita sembari bertanya.
"Kenapa? Kok diam aja, sih? Bukannya mau bantuin mas cari oleh-oleh buat ibu sama Aya?" tanya Barra pada Gita. Padahal ia tahu kalau Gita sedang menelisiknya dengan curiga. Tapi Barra tetap berpura-pura tidak tahu.
"Nggak apa-apa, kok, Mas! Ayo lanjut jalan lagi! Terserah kamu mau beliin apa buat ibu sama Aya. Aku tau, kok, walau aku ngelarang kamu beli ini itu, pasti kamu tetap mau beliin yang kamu mau buat mereka! Aku benar, kan, Mas?" jawab Gita dengan pertanyaan di akhir kalimatnya.