Setelah dua malam sudah Sean tidak tahu di mana Gita berada, Sean memutuskan untuk kembali ke kota M dan bicara pada sang mama.
Di rumah sang mama, Sean mengaduh tentang apa yang terjadi pada Kristin yang kesakitan dan juga cerita kalau ia meninggalkan Gita sendirian tanpa kabar.
"Keterlaluan banget kamu, Sean! Bisa bisanya kamu nggak perhatiin Gita! Di mana akal kamu, hah?! Lebih penting perempuan pengganggu itu daripada Gita di mata kamu, ya?!" bentak papa Sean kebetulan berada di rumah.
"Papa kenal Kristin itu perempuan kayak apa, Sean!? Bisa bisanya kamu kenal dan punya hubungan sama perempuan kayak dia! Ya Allah, Sean! Papa nggak tau lagi mau ngomong apa sama kamu! Papa kecewa sama kamu!"
Ungkapan kekecewaan tak luput dari raut wajah sang papa. Beliau begitu terluka saat tahu anak semata wayangnya bisa terjerumus dalam masalah rumit seperti ini. Terlebih tersangkut dengan Kristin.