"Tapi kalau Tuhan mau, ayahnya Risky juga bisa jadi ayahnya Aya, kan?" pernyataan berbau pertanyaan dari Eva membuat Gita termangu.
Gita hanya bisa diam saat batinnya sangat ingin bibirnya mengatakan, 'Andai semua yang mbak bilang ini benar, aku pasti bahagia banget, Mbak!'
Dan beberapa detik kemudian Gita terlihat menarik dan menghela napas berat sebelum tersenyum pada Eva.
"Wallahualam, Mbak! Serahin semuanya sama Allah aja! Aku udah pernah berharap kayak gitu dan sekalinya kenyataan ditunjukkan di depan mataku, aku kayak tertampar dan rasanya sakit, Mbak!"
"Yang penting sekarang kita makan siang dulu. Kasihan suami Mbak Eva sama mas Robby udah lapar pastinya!" ujar Gita yang langsung mengalihkan pembicaraan mereka yang sudah menyentuh hatinya untuk bersedih lagi.
Eva yang melihat senyum terpaksa di wajah murung Gita akhirnya menghentikan pernyataan serta pertanyaannya yang menjurus pada ingatan Gita tentang Barra.