Di dalam pesawat menuju kota J, Gita duduk termenung ke arah luar jendela pesawat. Gumpalan besar awan di atas langit terlihat sangat tenang tapi meski begitu gumpalan berisi air yang membentang di atas langit itu tidak juga dapat menenangkan hati Gita.
Sentuhan lembut di tangan Gita membuatnya menoleh ke balik arah. Dan ia tahu, Seanlah yang ada untuk dipandangnya.
"Jangan tinggalin aku…" ucap lirih Sean. Kalimat itu sudah yang kesekian puluh kali ia sebutkan sejak mereka berdua mulai duduk di kursi pesawat.
Dan sikap diam Gita tanpa jawaban juga bukan pertama kalinya untuk Sean. Tapi entah mengapa Sean tetap saja mengucapkan kaimat itu. Dan Gita tahu memang saat ini seperti itulah ketakutan yang Sean rasakan.
'Aku juga nggak mau tinggalin kamu, Kak! Aku cinta sama kamu. Aku bahagia jadi istri kamu. Aku tau kamu nggak ada niat sedikitpun buat selingkuhin aku, Kak. Tapi gimana sama perempuan itu? Dia hamil anak kamu, kan?' batin Gita dengan tatapan sendu memandang Sean.