'Ya Allah… Kenapa jalan hidup yang Engkau turunkan buat hamba jadi begini? Hamba tau kalau semua yang Sony bilang belum mutlak terjadi kalau Engkau belum izinkan,'
'Dan hamba mohon, apapun yang Engkau kehendaki untuk hamba, hamba ingin membahagiakan Gita dan anak hamba. Sampai nyawa ini memang sudah waktunya Engkau ambil. Kapan dan bagaimana caranya, tak satupun nyawa di dunia ini yang luput dari-MU, termasuk nyawa ini…'
Air mata Barra tumpah pada sajadah yang membentang dan menjadi tempatnya bersujud. Apa yang dialaminya selama ini adalah jalan takdir yang ia yakini dan serahkan pada Sang Maha Pemberi Kehidupan. Hanya pada-NYA, setiap makhluk takhluk dan meminta semua hal yang terbaik, begitu juga Barra…
Tok Tok Tok
Suara ketukan pintu kamar terdengar di telinga Barra, membuyarkan sujud harunya pada Sang Pemilik Bumi. Barra bangkit dan berjalan untuk membukakan pintu kamarnya.