"Aya, kita pergi sekarang, yuk! Nanti kita terlambat, enggak enak sama Om Dimas sama Tante Dian, Nak! Yang bawa cincin dari Om Dimas kamu, kan?" ucap Gita pada puterinya tanpa melirik wajah Sean, yang ia tahu kalau Sean terdiam bingung memandangnya.
Sean yang merasa Gita memang aneh dengan cepat berpikir untuk tidak memperpanjang waktu karena kebingungannya. Sean terus mencoba berpikiran positif.
Mungkin saja Gita marah karena ia terlalu lama pergi tanpa kabar. Dan kemarahan seperti itu sangat wajar bagi istri yang ditinggalkan suaminya selama itu tanpa kabar, seperti yang ia lakukan pada Gita semingguan ini.
Dengan perlahan, Sean menurunkan si kecil Aya untuk mendekati sang bunda yang sudah bersiap di atas motornya.