"Aya, motornya udah bunda panasin, nih! Ayo, dong, Sayang! Nanti kita telat ke acaranya Tante Dian sama Om Dimas, Nak!" Gita setengah berteriak memanggil si kecil Aya yang masih berada di dapur untuk mengambil sepatunya.
Pagi menjelang siang ini Gita akan pergi bersama Aya ke rumah Dian yang akan melangsungkan acara pertunangan dengan Dimas.
Berita suka cita dari para sahabat Gita tersebut setidaknya dapat mengalihkan pikiran kusut Gita untuk sementara.
Gita yang tidak menceritakan masalah rumah tangganya dan memilih memendam semua masalahnya itu, tetap tersenyum di hadapan semua orang. Baik itu kepada keluarga dan sahabatnya, terlebih pada puteri kecilnya yang selalu bertanya tentang keberadaan Sean.
'Di mana ayah?'
'Kapan ayah pulang?'
'Kenapa ayah belum pulang?'
Begitulah kira-kira pertanyaan yang ditanyakan si kecil Aya pada sang bunda setiap harinya.