"Nggak ada apa-apa, Sayang. Aku cuma capek aja," elak Sean lagi.
"Bohong lagi, kan?" tanya Gita singkat sembari tersenyum miris, "Sampai kapan, Kak, kamu terus tutupin sikap kamu yang nggak pernah tenang berminggu-minggu ini? Aku bosen terus-terusan nebak apa yang kamu pikirin, apa yang kamu sembunyiin dari aku? Aku bosen, Kak! Rasanya sakit banget!"
Gita terus mendesak Sean sembari meremas kaos Sean dengan kencang.
"Aku nggak sembunyiin apapun dari kamu, Gita. Demi-"
"Jangan demi apapun buat nutupin kebohongan kamu, Kak! Semua itu nggak benar!" Gita langsung memotong ucapan Sean.
"Apa yang kamu sembunyikan dari aku berhubungan sama suara perempuan yang mendesah di dekat kamu di malam kamu nggak pulang, Kak!?" Gita akhirnya mengatakan tuduhan yang nyatanya benar.
Sean mengepalkan tangan saat ucapan Gita memang benar adanya tapi ia masih enggan mengakui dan harus kehilangan Gita. Tidak, Sean tidak siap dengan itu.