WARNING: Bab ini berisi konten DEWASA. Bagi pembaca di bawah umur DILARANG KERAS membaca bab ini agar tidak menimbulkan salah penafsiran dari isi cerita.
Diharapkan pada para pembaca agar bijak menyikapi bab ini sebagai pelengkap cerita sesuai alurnya. Terima kasih, selamat membaca…
***
Perdebatan dengan Kristin begitu membuat Sean stres. Hingga saat ia tiba di rumah, tampang Sean begitu kusut dan hal itu tidak luput dari pandangan Gita yang menyambutnya pulang.
"Banyak kunjungan toko, ya, Kak? Lusuh banget gini, sih?" tanya Gita seraya mencium buku jari Sean dan menerima tas kantor suaminya itu.
"Iya, capek banget aku. Kayaknya mau mandi terus istirahat di kamar," jawab Sean lesu.
Gita tersenyum simpul. Begitu kasihannya ia melihat suaminya bersusah payah mengais rezeki untuk rumah tangga mereka. Hingga wajah dan tenaga Sean terlihat terkuras habis.
"Aya mana, Yang? Kok nggak sambut aku di depan?" tanya Sean sembari berjalan menuju kamar.