Kristin masih berjalan dua langkah saat Sean memanggilnya dengan cepat.
"Tunggu, Mbak!" panggilan Sean berhasil memberhentikan langkah Kristin dan kembali menoleh pada Sean.
"Jadi sekarang kamu maunya gimana, Mbak?" tanya Sean yang sudah tidak tahu lagi harus berbuat apa.
"Kenapa kamu tanya lagi ke aku? Bukannya udah jelas kalau aku minta pertanggung jawaban kamu sebagai ayah bayi ini!" Kristin berucap dan kembali duduk di tempatnya semula.
Sean kembali diam setelah Kristin kembali berucap. Hati dan nalarnya serta semua yang ada pada diri Sean tentu saja menolak jika ia harus bertanggung jawab dengan apa yang belum sepenuhnya ia yakini. Tapi sepertinya itu mustahil saat Kristin sudah memberinya banyak bukti dan menantang akan memberikan Sean bukti DNA nanti jika Sean masih tidak percaya.
Lalu bagaimana ia akan bicara pada Gita tentang semua ini? Gita pasti akan sangat hancur mendengar ini semua. Itulah isi pikiran Sean yang kacau. Tapi tak lama, muncul sebuah ide.