Menjelang subuh hari suasana rumah baru Gita dan Sean terlihat senyap. Hanya ada suara langkah kaki Sean yang baru saja keluar dari kamar Aya dan berjalan menuju kamarnya dan Gita.
Sean membuka pintu perlahan agar istrinya yang tertidur tidak terusik dengan kehadirannya.
Sean mendekati Gita dengan berjongkok di sebelah ranjang sembari memperhatikan Gita yang berbaring dengan mata sembab yang terpejam.
Diusapnya lembut wajah wanita tercintanya ini sambil merapikan anak rambut yang menutupi wajah sedih Gita.
"Maaf, Sayang. Aku sama sekali nggak mau kita dalam keadaan kayak gini. Makanya aku tutupin semuanya dari kamu. Aku tau, kamu pasti kepikiran kalau kamu ketemu sama mas Robby yang bukan mas Barra. Dia orang lain, Sayang,"
"Di samping itu, aku juga nggak mau cinta sama perhatian kamu malah ke orang itu karena kemiripannya sama mas Barra. Walau kenyataannya bukan. Tapi aku nggak mau kamu bagi perhatian sama cinta kamu yang aku udah dapetin sekarang,"