Tepat setelah Gita dan Sean selesai Shalat Subuh berjaamah di kamar, Gita membuka pintu dan mendapati si kecil Aya tengah berkacak pinggang di hadapannya. Dengan sebuah cangkir susu bertangkai di tangannya sebagai temannya berdiri di depan pintu menunggu sang bunda membuka pintu kamar mereka.
"Eh, anak cantiknya bunda udah bangun. Enak bobonya, Nak?" sapa Gita sembari memeluk dan menggendong si kecil tanpa lupa menciumi aroma keringat yang nikmat khas si kecil Aya di pagi hari.
"Bun, kenapa Aya tidul di kamal nenek? Ayah udah pulang ke lumah eyang ya, Bun?" tanya si kecil yang sudah akan merajuk karena sang ayah kembali pulang ke rumah eyangnya saat ia tertidur.
"Siapa bilang ayah pulang ke rumah eyang?" tanya Gita tersenyum, "Coba Aya lihat siapa yang tidur di balik selimut kita?" sambung Gita lagi sembari membawa anaknya masuk ke kamarnya.
"Itu ciapa, Bun?" tanya si kecil bingung karena orang yang ada di ranjang tertutupi selimut tanpa memperlihatkan wajahnya.