Malam itu, saat mengetahui papa Sean baru saja kembali dari perjalanan bisnisnya, Gita langsung melangkahkan kakinya ke dapur bermaksud membuatkan teh hangat untuk ayah mertuanya.
Sang mama menghampiri Gita setelah keluar dari kamarnya.
"Kok, tehnya ada tiga? Buat siapa aja, Git?" tanya sang mama ingin tahu.
"Buat Mama sama Papa, terus satunya buat Kak Sean, Ma," jawab Gita.
"Mama udah dari kamar Sean tadi. Mama penasaran masalah apa yang kalian bawa ke sini, Git. Dan sekarang, mama mau dengar versinya kamu supaya mama bisa bantu seadil mungkin untuk kasih saran buat kalian,"
"Mama nggak mau anak-anak mama bersilang pendapat kayak gini. Kalian sebentar lagi nikah, loh. Dan kayaknya yang kalian hadapi sekarang terbilang serius dan sensitif, Mama mau kalian selesaikan secepatnya, Gita,"
"Maaf, Git. Mama bukan mau ikut campur urusan kalian, tapi alangkah baiknya masalah berat kayak gini segera diluruskan, ya?"