Setelah memutuskan untuk bertunangan dengan Sean, dilema hadir di hati Gita.
Kekecewaan besar berasal dari sudut hatinya yang paling dalam, tempat menyimpan cinta untuk Barra, suaminya. Kekecewaan pada dirinya sendiri mengapa bisa memutuskan untuk membuka cinta untuk lain? Sementara Barra masih dan tetap hidup di hati itu.
Namun di sudut hatinya yang lain juga ikut bersuara seakan berbicara, 'Pikirkan hidup anakmu, dia membutuhkan ayah!'
'Ya Allah, apa yang harus hamba buat? Tunjukkan jalanMu pada hamba!' Doa Gita dalam hati saat melihat mobil Sean melaju pergi menjauh dari halaman rumahnya.
Di tempat lain, Sean yang hatinya sedang berbunga-bunga, dengan suka cita, ia menyampaikan kabar yang sangat membuatnya bahagia, kepada orang tuanya.
Mama dan papa Sean ikut senang, melihat wajah anak semata wayang mereka bersinar dengan senyuman cerah. Tak tanggung, mama Sean langsung berencana akan membeli cincin dan persiapan lainnya, untuk acara lamaran Sean pada Gita.