Asisten Arya dari bagian kebidanan mulai bersiap untuk menuntun dan mengarahkan instruksi pada Gita, agar teratur mengambil napas. Dan Gita mulai mengikuti instruksi yang diucapkan ibu bidan tersebut.
"Atur napas ya, Gita. Saya tau kamu bisa!" Arya kembali menyemangati Gita yang sedang berjuang dengan intensitas sakit yang kembali datang lebih cepat dari sebelumnya.
"Bu Bidan, rasanya saya mau buang air besar," rintih Gita setengah meratap dan tanpa malu mengungkapkan apa yang dirasakannya saat ini.
Arya dan ibu bidan nampak tersenyum dan mengangguk.
"Itu bukan buang air besar tapi bayinya yang sudah mau keluar, Dek!" jawab ibu bidan sembari tersenyum.
Wajah Gita semakin pucat dan pias. Bibirnya kering sementara butiran keringat mulai nampak membasahi wajah. Sean mengusap dengan lembut sambil terus memberi semangat.
"Gita, kamu bisa! Kamu harus kuat. Sebentar lagi si Dedek lahir. Kamu bisa, Gita!" ucap Sean menyemangati Gita.