Bu Lela sudah akan membuka suara karena merasa tidak suka dengan apa yang di dengarnya saat ini. Sementara Gita sudah menahan marahnya dengan menggenggam erat ujung bajunya sampai kusut.
"Maaf ya, Yang. Lama banget nunggunya, ya?" suara Sean yang menyapa Gita dengan sapaan aneh, dan berhasil mengalihkan pandangan mereka semua.
"Bu, ini minumnya. Dan ini buat kamu, Yang!" ucap Sean yang baru saja datang membawa dua botol air mineral dan berbungkus-bungkus roti untuk Gita.
Sapaan Sean membuat Gita membelalakan matanya ke arah Sean. Sementara si ibu yang bermulut lentur tadi ikut melebarkan matanya saat melihat Sean yang dikiranya adalah menantu Bu Lela.
"Oh, menantunya juga ikut, ya? Gak malu, Dek? Dilihatin orang karena masih kecil udah mau punya anak?" ucapan dan candaan ibu itu terhenti, saat Sean membuka suara padanya.
"Maaf, Ibu. Dalam hal apapun aku minta, jangan samakan keadaan anak Ibu dengan Gita!" ucapan Sean yang serius membuat sang ibu terdiam.