"Sa-saya hamil, Dokter?" tanya Gita masih tidak percaya.
"Iya, kamu hamil. Kamu akan menjadi seorang ibu. Coba kamu lihat ini!" ucap Dokter Arya menunjukkan sesuatu pada Gita di layar komputernya.
"Yang saya tunjuk ini, ini janin kamu, kira-kira masih sebesar biji wijen. Berat normalnya seharusnya sekitar satu gram, karena kamunya susah makan, jadi janin agak lamban untuk tumbuh,"
Dokter Arya menjelaskan sambil mengarahkan kursor dalam layar komputer ke satu titik kecil yang menjadi pusat perhatian Gita saat ini.
Belum lagi ia dapat merespon dengan sempurna informasi kehamilannya dari Dokter Arya, kini Gita kembali dibuat takjub dengan sebuah benda kecil yang ditunjukkan Dokter Arya padanya.
Jatuh kembali air matanya menahan sedih, haru, bahagia yang kini bercampur jadi satu. Gita masih belum bisa berkata lagi. Ia hanya kembali menangis memandang titik kecil dalam rahimnya, yang disebut janin. Miliknya dan Barra.