"Mbak, kalau Mas Barra nanti ketemu sama ayah. Dan kalau ayah tanya soal Mbak Gita yang sedih begini, Mas Barra mau jawab apa, Mbak?"
Fajar tidak dapat lagi menahan dirinya yang terpukul kesedihan Gita. Fajar memeluk sang kakak dan menangis di sampingnya.
"Mas Barra udah gagal buat Mbak bahagia. Mas Barra gagal buat Mbak Gita gak nangis lagi. Dan sekarang karena mas Barra pergi, Mbak malah terus siksa diri Mbak sendiri! Apa Mbak gak kasihan sama Mas Barra yang pasti dimarahin ayah di sana, Mbak?"
Setiap kalimat yang Fajar ucapkan seakan mengguncang tubuh Gita agar ia bangun dari lamunan panjangnya.
Gita akhirnya merespon emosi adiknya dengan membalas pelukan Fajar.
"Ayah? Kenapa semua ninggalin Mbak, Dek? Kemarin ayah. Sekarang Mas Barra. Salah aku apa, Dek? Mbak nakal, ya?" pertanyaan Gita terdengar memilukan tangisan Fajar.
"Ayah pergi, Mas Barra pergi. Coba bilang sama mbak, gimana caranya mbak harus kuat, Dek? Ayah sama Mas Barra jahat sama aku, Dek! Huhuhu!"